Dalam upaya untuk mengembangkan wirausaha inklusif bagi penyandang disabilitas, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melakukan kunjungan ke Banten Creative Disability (BCD) dengan didampingi oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cilegon.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menjadi narasumber dalam diskusi mengenai pengembangan kewirausahaan bagi penyandang disabilitas yang diselenggarakan di Sekretariat BCD yang terletak di Jl. Raya Pelabuhan Merak Gg. TK. Bina Atfal Lingkungan Gerem Raya, Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon.
Dalam kunjungan tersebut, hadir Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta, Perencana Ahli Madya pada Direktorat Pengembangan UMKM dan Koperasi Bappenas, Harry Lesmana, Pendiri BCD, Tomi Hartono beserta anggota disabilitas, Kepala Markas PMI Kota Cilegon, Nurwarta Wiguna beserta relawan.
Perencana Ahli Madya pada Direktorat Pengembangan UMKM dan Koperasi Bappenas, Harry Lesmana, menjelaskan bahwa mereka datang untuk mendapatkan informasi langsung dari lapangan melalui organisasi dan komunitas yang mewadahi para wirausaha penyandang disabilitas. Mereka ingin mengetahui masalah-masalah yang dihadapi serta mencari tahu kebijakan program apa yang dibutuhkan di masa depan. Banten Creative Disability dipilih sebagai lokasi kunjungan karena mereka menemukan artikel-artikel berita terkait kegiatan wirausaha disabilitas dan juga melalui akun Instagram Banten Creative Disability. Selain itu, lokasinya juga tidak terlalu jauh dari Jakarta.
Lebih lanjut, Harry menyatakan bahwa dalam sesi diskusi tersebut, ada beberapa kendala yang dibahas, termasuk masalah akses, infrastruktur, dan kebutuhan akan pendampingan saat mengikuti pelatihan kewirausahaan. Untuk masa depan, diharapkan adanya sosialisasi yang lebih luas terkait penanganan disabilitas ini agar lapisan masyarakat, pemerintah, dan perbankan dapat menyediakan penanganan yang sama dan akses yang setara bagi penyandang disabilitas.
Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta, merespon kendala-kendala yang ada, terutama terkait perizinan usaha yang belum dimiliki oleh penyandang disabilitas. Ia menekankan pentingnya perijinan usaha yang dapat membantu memperkuat upaya wirausaha disabilitas. Dia juga mengapresiasi kehadiran Bappenas yang memiliki pengalaman dalam membangun wirausaha bagi penyandang disabilitas. Sanuji menyatakan bahwa pemerintah akan menunggu rekomendasi dari Bappenas yang bekerja sama dengan PMI dalam kunjungan ini. PMI juga memiliki keterkaitan yang erat dengan disabilitas, terutama dalam konteks bencana, di mana PMI memberikan pelayanan kesehatan dan sosial kepada kelompok rentan tersebut.
Pendiri Banten Creative Disability, Tomi Hartoyo, berharap kunjungan dari Bappenas dan Pemerintah Kota Cilegon dapat membantu menemukan solusi atas kendala-kendala yang dihadapi oleh wirausaha disabilitas. Dia menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bappenas, Wakil Walikota, dan PMI Kota Cilegon yang telah mendampingi dan membantu dalam persiapan pertemuan tersebut.
Kepala Markas PMI Kota Cilegon, Nurwarta Wiguna, menjelaskan bahwa PMI telah menjalin kemitraan dengan Banten Creative Disability dalam waktu yang cukup lama. Salah satu mandat PMI dalam undang-undang kepalangmerahan adalah memberikan pelayanan kesehatan dan sosial, dan PMI terkait erat dengan disabilitas terutama dalam konteks bencana. PMI Cilegon telah melanjutkan program Livelihood dengan melatih kerajinan tangan bagi penyandang disabilitas setelah pemulihan pasca-tsunami Selat Sunda pada tahun 2018-2019, dan memberikan pendampingan dalam setiap kegiatan disabilitas.
Info via : https://pmi.or.id/
No comments:
Post a Comment