BEM UI baru saja mengunggah sebuah postingan di Akun Twitter dam Instagram yang berisi kritikan pedas terhadap Presiden Jokowi karena dinilai terlalu sering meng-endorse salah satu calon presiden di Pemilu 2024. Dalam kritik yang disampaikan oleh BEM UI, mereka menyayangkan sikap dan etika politik Jokowi yang terlalu berpihak pada calon presiden yang didukung oleh salah satu partai politik pendukungnya di masa lalu.
Dalam unggahannya, BEM UI juga menyertakan beberapa dugaan tentang Presiden Jokowi yang meng-endorse salah satu calon presiden. Berikut adalah 5 sikap yang menurut BEM UI merupakan bentuk dukungan Presiden Jokowi pada salah satu calon presiden:
- Pertama, pada tanggal 20 Mei 2022, Presiden Jokowi menyatakan bahwa calon presiden bisa saja berada di antara mereka. Saat itu, calon yang sekarang diusung juga hadir dalam acara tersebut.
- Kedua, pada 26 November 2022, Presiden Jokowi menyatakan bahwa salah satu ciri pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya adalah memiliki rambut putih. Hal ini mengarah pada calon presiden yang didukung oleh salah satu partai politik.
- Ketiga, pada tanggal 10 Januari 2023, Presiden Jokowi mengatakan bahwa calon presiden dalam Pemilu 2024 adalah kader dari PDIP. Hal ini disampaikan dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-50 PDIP.
- Keempat, pada 4-6 April 2023, Presiden Jokowi beberapa kali bertemu dengan salah satu calon yang elektabilitasnya menurun akibat masalah terkait Piala Dunia U-20.
- Kelima, pada tanggal 21 April 2023, Presiden Jokowi mengantar salah satu calon ke Solo tepat setelah calon tersebut ditugaskan PDI P.
Sebagai seorang presiden, BEM UI menilai seharusnya Jokowi tidak berpihak pada salah satu calon presiden dan harus menjaga independensi dan netralitasnya menjelang Pemilu 2024. Berdasarkan unggahan di Instagram @bemui_official pada Sabtu, 20 Mei 2023, BEM UI menilai bahwa Jokowi tidak netral dan menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan partai politik.
"Selama perjalanan menuju Pemilu 2024, Presiden Joko Widodo secara terang-terangan menunjukkan sikap yang tidak netral. Beliau berkali-kali menyatakan dukungan kepada salah satu calon presiden dan menggunakan fasilitas negara demi kepentingan partai politik," tulis akun @bemui_official dalam unggahan Instagram pada Sabtu, 20 Mei 2023.
BEM UI meyakini bahwa seorang presiden memiliki pengaruh besar dalam sebuah negara. Oleh karena itu, dengan menyatakan dukungan pada salah satu calon presiden, hal tersebut cenderung memicu ketidakadilan yang dirasakan oleh calon lain, memengaruhi persepsi publik, dan menimbulkan ketidaksetaraan dalam persaingan politik di Pemilu 2024.
No comments:
Post a Comment